SEJARAH MUNCULNYA SEKULARISASI

Diposting oleh Kang Awin on Senin, 17 Desember 2012

     Sekularisasi dan sekularisme adalah sebuah paham yang mana keduanya tidak bisa di lepaskan dari pemikiran barat pada abad -15 dan abad  16, yang mana mereka menyebutnya sebagai zaman  Renaisan (yang berarti kelahiran kembali). Nama ini mencerminkan sebuah suasana intektual yang bebas dari kunkungan gereja. Orang –orang pada waktu itu merasa di lahirkan kembali pada dunia baru, suasana baru dan kesan baru, kesadaran baru. Dengan kekuasaan dan kekuatanya. Karena mereka merasa bebas dari kekangan dan hegemoni gereja. Kemudian pda giliranya manusia di tempatkan sebagai kedudukan sentral denga kekuatan rasionya. Pada ahirnya mereka cendrung mengandalkan dan mendewakan daya pikir secara mutlak, ironisnya mereka meminggirkan agama karena di aggap sebagai penghalang bagi kemajuaan ilmu pengetahuan. Sehingga mereka menciptakan jurang pemisah antara agama dan urusan duniawi.
     Di abad -17, manusia menjadi terpenting dalam pemikiran moderen yang di pelopori oleh pemikiran Descartes dengan kenyakinan” cagito ergo sum” (saya berpikir maka saya ada), dan hal ini menjadi dasr rasionalisme,yang kemudian menjadi sumber ilmu pengetahuaan moderen. Adapun kedudukan rasio bagi Descartes yaitu merupakan pusat manusia. Karna melalui rasio atau pikiran secara sistematis, berbagai misteri alam akan dapat di tentukan secara pasti.
     Pada abad -18 yakni zaman “aufklarung”(pencerahan)pada david hume dengan teori empirismenya,dia menolak dengan tegas metafisika dalam aktifitas ilmiah .karna dimensi penting dalam sekularisasi adalah “penidak keramatan alam”.di dorong oleh pandangan demikian,filsafat barat berkembang dengan pesat dan mantap, sehingga menekankan segi humanitas, individualitas, dan kebebasannya. Yang mana pada akhirnya kecenderungan ini membawa kepada konsekwensi yang menyebabkan keragu-raguan (skeptisisme), hingga kecenderungan ini sampai meragukan eksistensi tuhan.apalagi dengan tampilnya filosof Jerman di abad ke19 Friedrich Nietzsche, yang menyatakan bahwa di dunia barat “tuhan telah mati”, dalam arti bahwa manusia telah membunuh potensialitas dirinya sendiri menjadi pembunuh tuhan, sehingga ia teralienasi dari tuhan sesungguhnya.Pengertian “tuhan telah mati” ini dimaksudkan bahwa agama Kristen telah kehilangan nilai-nilai spritualitasnya. Gejal semacam ini akan menyebabkan tibanya dunia tanpa tuhan dan tanpa agama sam sekali.Paling tidak agama dikesampingkan dari urusan duniawi dan individual, sehinggga peranan agam semakin kecil dan tipis, karna orang tidak perlu laagi mencari perlindungan dan jawaban atas pertanyaan dari agama, melainkan dari ilmu dan teknologi.
     Di abatd ini, banyak timbul bermacam-macam isme, seperti positivisme, materialisme, marxisme dan lain-lain, sehingga Harun Hadi Wijono menyebut abad ke 19 sebagai abad yang ruet.
     Filsafat abad ke 20 berbeda dengan abad ke 19 atau abad sebelumnya. Pada saat ini ilmu semakin maju dan semakin terspesialisasi. Sehingga orang hanya bisa mengikuyti atau mempelajari satu atau beberapa ilmu sekaligus.Kebanyakan filosof abad ini spesialis dalam bidang matematika, fisika, psikologi dan ekonomi.Menurut Bernard Delfgaaw terdapat dua masalah kefilsafatan yang sangat menonjol pada abad ini, yaitu di bidang etika dan filsafat bahasa.Mungkin karena Bernard melihat filsafat abad ke 20 terdapat corak yang umum, yaitu Logosentrisme atau tekanan pada tema bahasa.
    Setelah melihat pembahasan tentang sejarah timbulnya sekularisasi di atas, kita dapat menyimpulkan sekularisasi merupakan persoalan fundamental dan actual, yang terutama muncul di Eropa bersamaan dengan proses reformasi, Renaisanse, serta gerakan protestantisme, dan kemudian disusul dengan periode Aufklarung (pencerahan) pada abad ke 18, yang mana pad abad ini manusia mendewakan dan mengagungkan akalnya (rasio), sehingga faham ini membawa manusia bangga dengan kemampuannya kemudian mengesampingkan hal-hal yang di luar jangkauan akalnya, sehingga realitas Tuhan dikesampinglkan, diragukan, bahkan ada yang menentangnya (Atheis).
    Dan munculny sekularisasi di barat disebabkan interaksi berbagai faktor seperi yang telah disebutkan di atas, antara lain faktor inbdividualisme, rasionalisme, kritisisme yang man menyebabkan manusia lebih mementingkasn rasio daripada agama, serta memuja ilmu dan tekhnologi sebagai problem solving atas pertanyaan-pertanyaan mereka.  

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...