Sifat Tuhan Pada Umumnya

Adanya pertentangan paham dalam masalah atau persoalan apakah Tuhan mempunyai sifat atau tidak, menimbulkan pertentangan paham dibeberapa golongan seperti pertentangan pada golongan atau kaum Mu’tazilah dengan kaum Asy’ariyah. yang mana kaum Mu’tazilah mencoba untuk menyelesaikan persoalan ini dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat. Definisi  mereka tentang Tuhan bersifat negatif, Tuhan tidak mengetahui, tidak mempunyai kekuasaan, tidak mempunyai hajat dan sebagainya.

Hal ini tidak berarti bahwa Tuhan bagi mereka tidak mengetahui, tidak berkuasa, akan tetapi mengetahui, berkuasa dan lain sebagainya. Bukanlah sifat dalam arti kata yang sebenarnya. Menurut Abu Al-Huzail, arti Tuhan mengetahui adalah Tuhan mengetahui dengan perantara pengetahuan dan pengetahuan itu adalah Tuhan sendiri yaitu dzat atau esensi Tuhan.

Kaum As’ariyah dengan pendapatnya yang berlawanan dengan kaum Mu’tazilah, mengatakan bahwa Tuhan mempunyai sifat. Menurut Asy’ariyah bahwa Tuhan mempunyai sifat karena perbuatan-perbuatannya, disamping mengatakan bahwa Tuhan mengetahui, menghendaki, berkuasa, dan sebagainya juga mengatakan bahwa ia mempunyai pengetahuan, kemauan, dan daya, yang mana menurut Konsensus Al-Bagdadi, daya, pengetahuan, hajat, kemauan, pendengaran, penglihatan dan sabda milik Tuhan adalah abadi.