Waktu dalam Al-Qur'an

Diposting oleh Kang Awin on Selasa, 25 Desember 2012

Manusai tidak dapat melepaskan diri dari waktu dan tempat, mereka mengenal masa lalu, kini dan masa depan. Pengenalan manusia tentang waktu berkaitan dengan pengalaman empiris dan lingkungan. Kesadaran tentang waktu berhubungan dengan bulan dan matahari baik dari segi perjalanannya (malam saat terbenam dan siang saat terbitnya maupun kenyataan bahwa sehari sama dengan sekali terbit sampai terbenamnya matahari, atau setengah malam hingga tengah malam berikutnya. Waktu sebagaimana diketahui mempunyai dua gerakan, baik gerakan didalam rotasi harian bumi yang berputar pada porosnya, dan gerak tahunan bumi dalam orbitnya yang mengelilingi matahari. Dua gerakan tersebut bersama dengan gerakan astronomi lain, merupakan dasar merupakan bagian semua perhitungan dan gagasan tentang waktu).

            1.Dalam kamus besar bahasa Indonesia paling tidak terdapat empat arti kata” waktu”2. seluruh  rangkaian saat yang telah berlalu, sekarang dan yang akan datang. Saat tertentu untuk menjelaskan sesuatu. 3. Kesempatan tempo atau peluang.4. Ketika atau saat tejadinya sesuatu.

            Al-qur’an menggunakan beberapa kata untuk menunjukkan makna-makna daatas seperti

    ATAl, untuk menunjukkan waktu berakhirnya sesuatu.seperti beakhirnya usia manusia atau masyarakat.

Setiap ummat mempunyai batas waktu berakhirnya usia (QS. Yunus (10): 49)

    Dahr digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam kraya dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak diciptakannya sampai punahnya alam semesta ini.

Dan mereka berkata, “kehidupan ini tidak lain saat kita berada di dunia, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan (mematikan) kecuali Dahr (perjalanan waktu yang dilalui oleh alam)” (QS. Al-jatsiyah (45): 24).

    Waqt digunakan dalam batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa. Karenalah seringkali Al-qur’an menggunakan dalam konteks kadar tertentu dari satu masa.

Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban kepada orang mukmin, yang tertentu waktu-waktunya (QS. Al-Nsa’ (4): 103).

    Ashr, kata ini biasa diartikan “waktu terbenamnya matahari tapi juga dapat diartikan sebagai “masa” secara mutlak, makna terakhir ini diambil berdasarkan asumsi bahwa Ashr merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia. Kata Ashr sendiri bermakna “perasaan”, seakan-akan masa yang harus digunakan oleh manusia untuk memeras pikiran dan keringatnya, dan hal ini hendaknya dilakukan kapan saja sepanjang masa.”

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...