Teologi Kemiskinan

Diposting oleh Kang Awin on Selasa, 25 Desember 2012

Nabi Muhammad saw kemiskinan dan kelaparan, ada banyak hadits yang membuktikan kebenaran pernyataan tersebut. hadits yang diriwayatkan oleh nissi berbunyi, ya tuhan, aku berlindunng kepada mu dari kemiskinan, kekurangan dan kehinaan, dan aku berlindung kepadamu dari keaadaan teraniaya dan peri laku aniaya terhadap orang lain. Ini merupakan hadits nabi yang sangat perludiperhatikan, karena berkaitan dengan kemiskinan, kekurangan, kehinaan, penindasan, sikap saling membantu dan bekerja sama. Nabi dengan mengucapkan doa tersebut berarti mewajibkan semua umat islam untuk memerangi kemiskinan. Hadits lain yang diriwayatkan oleh abu daud berbunyi, ya tuhan, aku berlindung kepadamu dari kufr dan kemiskinan.tidaklah salah, kalau kufr dan faqr, keduanya sama sama dikecam. Hadits lain yang diriwayatkan oleh baihaqi dan tibrani berbunyi’ kemiskinan mengakibatkan kekafiran.  
   .      
    Semua hadits yang dipaparkan tadi mewajibkan umat islam untuk menyatakan perang terhadap kemiskinan. Kemiskinan itu sama celanya dengan kekafiran, dan karena orang muslim harus memerangi kufr, berarti ia juga harus memerangi kemiskinan. Membiarkan kemiskinansama halnya dengan memelihara kekafiran. Paham atau sistem yang berusaha mengekalkan kemiskinan, kelaparan dan kekurangan, harus dilawan, karena akan mengarah pada feodalisme. Sehingga melawan kemiskinan merupakan bagian integral dari keyakinan islam.                                                  

Ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah islam dan perang melawan kemiskinan. Sejumlah pertanyaan telah menjadi perdebatan yang hangat dan mengundang komtroversi . salah satu pertanyaan yang mendasar berkenaan dengan hak milik. Pertanyaan mendasar yang alin berkenaan dengan riba. Kita perlu membahas kedua pertanyaan ini dengan berlandasan pada idieologi islam, jika ingin menyelesaikan masalah kemiskinan dan memeranginya.   

         Sebelum sampai pada diskusi masalah tersebut, perlu sedikit penjelasan tentang istilah, ilmu ekonomi islam, itu benar. Islam adalah sebuah agama, sedangkan ilmu ekonomi adalah ilmu positifistik. Islam sebagai agama menyediakan separangkat norma dan nilai, bukan analisa atau sistem. Ilmu ekonomi ialam, jika kita mau menggunakan istilah ini, hanya dapat digunakan dalam dalm pengertian normatif, bukan dalam pengertian dan analisa konseptual yang ilmiah positifistik. Akhir-akhir ini muncul usaha-usaha serius untuk mengembangkan konsep ilmu ekonomi islam; dalam pengertian normative dan positifistik. Tetapi sulit menerima konsep yang seperti ini dalam pengertian positifistik dan pembicaraan ilmiah.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...